Jumat, 13 Maret 2015

Tiga Jalan Rohani (Dzauq - Kasyf)

Pesan abiku:

1. Cita Rasa (dzauq) 
Cita rasa adalah pengalaman spiritual langsung. Dzauq merupakan tahapan atau lebih tepatnya haal(kondisi spiritual) pertama dalam pengalaman pengungkapan diri Alloh(tajalli) rasa ini di peroleh dari perjalanan rohani dalam berbagai maqomat, serta berbagai perilaku dzikir dari seorang sufi.


Dari dzauq perjalan seorang sufi terus diarahkan dan hanya larut dalam keesaan Tuhan atau syurb (meminum hidangan rohani illahi), sehingga dahaga/haus spiritual menjadi terpuaskan. Terkadang tahapan seperti ini juga di sebut sukr atau mabuk spiritual yang secara tidak sadar di luar kendali diri manusia sehingga memunculkan ungakapan spiritual yang luar biasa seperti yang terjadi pada diri al hallaj kalau di jawa ada sunan kali jaga dan sunan kajenar. Hal ini terjadi karena rasa terkuasaan oleh wujud tuhan dalam rohaninya. Sehingga keakuan manusia benar-benar hilang tidak ada apa-apa selain tuhan itu sendiri kadang tuhan berbicara lewat manusia karna untuk memuji dirinya sendiri seperti ana al haq atau subhani pada dasarnya itulah manusia rohani yang benar-benar yang sudah mencapai tahapan tertinggi. 

Kelanjutan proses dzauq dan bagaimana kondisi rohani seseorang yang larut di dalamnya tidak dapat di tangkap melalui kata-kata "orang-orang yang merasakannya pasti tau, dan mereka yang belum merasakannya pasti tidak akan mendapatkan gambaran yang paling pas tentang fenomena ini." Dan yang jelas dzauq gerbang utama untuk memperoleh pengetahuan langsung tentang Alloh dan dari Alloh. Jadi seorang sufi yang belum merasakan cita rasa spiritual tidak mungkin akan dapat melampui tahap makrifatullah. Mungkin kalau sebatas pengetahuan tentang Alloh. Secara minim sudah didapatkan, namun pengetahuan tentang langsung dari Alloh sebagai inti makrifat belum tentu diperolehnya, kecuali dengan perasaan dzauq. Dimana seorang hamba larut dalam penyaksian langsung dengan Alloh. 

2. Penyingkapan(kasyf) 
Kasyf adalah penyingkapan atau pengetahuan langsung yang diperoleh dari Alloh setelah seorang sufi berhasil melampui tahapan dzauq. Kasyf merupakan salah satu jenis pengetahuan langsung, yang dengan itu pengetahuan hakikat diungkapkan pada hati seorang sufi, dengan sifat rahmatnya Alloh memberikan kepadanya sebuah pengungkapan diri Alloh. Tidak hanya menambah pengetahuan tentang Alloh tetapi juga menambah kerinduan yang menggelora dalam lautan cinta kepada Alloh. 
Di sinilah seorang sufi sampai pada tahapan ahl al-kasyf wa al-wujud. Dalam penyingkapan itulah mereka menemukan dan bertemu Alloh. 

Dalam dunia sufi terdapat lima jenis penyingkapan yang sering terjadi pada diri sufi:

A. Kasyf'aqli penyingkapan melaui akal merupakan tingkatan pengetahuan yang paling rendah. Alloh tidak bisa di ketahui dan dicintai melalui akal, karena akal membelenggu dan menghalangi manusia dalam tahap-tahap akhir kenaikannya menuju Alloh seperti hadist qudsi berikut: "Bumi dan langitku tidak sanggup memuatku hanya hati hambaku yang beriman. yang sanggup memuatku".

B. Kasyf-i arwah atau penyingkapan ruh-ruh. Diawali dengan pengatahuan tentang ruh diri sendiri, kemudian tentang ruh-ruh manusia dan mahkluk lain, lalu naik ke ruh seluruh dimensi alam al ghaib. Puncaknya adalah pengetahuan langsung tentang ruh idhafi dan diarahkanya menuju ruh al-haqq. 

C. Kasyf bashari/Kasyf Kauni merupakan penyingkapan segala tataran mahkluk. Penyingkapan visual yang terjadi melalui penciptaan yang dilakukan Alloh dalam suatu peristiwa, tempat, tindakan atau ucapan manusia. Seorang yang suci bisa menjadi tempat penyingkapan visual ini. Alloh adalah yang maha mutlak. DIA adalah keindahan (jamal) dan keagungan(jalal) melalui mahklukNYA Alloh bisa mengungkapkan dirinya kepada hambanya lewat salah satu nama keindahannya yang akan menimbulkan kemanisan dan kesenangan atau lewat salah satu nama keagunganya yang akan melahirkan ketakziman dan ketakutan. Disinilah peranan asmaul husna serta asma al-nabi sangat strategis untuk mengantarkan dan membawa seorang sufi kedalam samudra penghayatan rohaniah. 

D. Kasyf Iman iadalah penyingkapan melalui keimanan. Penyingkapan ini terjadi melalui ketulusan iman seorang mukmin. Kadar penyingkapan ini bisa berfungsi sebagai penghubung yang mengaktifkan sang mukmin untuk lebih banyak lagi mencari ilmu dan pengetahuan spiritual. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar